Kami saling mengenal sudah cukup lama, karena kami berdua besekolah di SMP & SMA yang sama. Namun waktu itu kami tidak begitu dekat karena kami memiliki sifat yang berbeda Eka yang terlalu extrovet & Yandi yang begitu introvet.

Namun berjalannya waktu pada kelas X1 SMA tahun 2016 kami mulai menjadi dekat kami PDKT lumayan lama dari bulan Maret hingga bulan November 2016, dan 11 November 2016 kami memutuskan untuk mulai menjalin hubungan ( Berpacaran ) saat masih di bangku SMA, dan saat itu aku adalah perempuan pertama & cinta pertama Yandi

Anniversary ke tahun Pertama kami pada 18 November 2017.
Menjalin hubungan selama 1 Tahun ini saat itu berjalan seperti remaja pada masanya.
Tahun 2017 adalah tahun kelulusan kami dari SMA dan Yandi melanjutkan kuliahnya dan aku tidak melanjutkan karena beberapa alasan.

Tahun ke Dua kami bersama,
Pertengahan tahun 2017 hingga tahun 2018 saat itu kami menjalinkan hubungan jarak jauh LDR, Yandi di Pontianak dan aku di Balai Berkuak.
Menjalin hubungan jarak jauh bukan hal yang mudah untuk kami apalgi saat itu kami masih di masa remaja yang labil tapi mau tidak mau kami tetap menjalaninnya hingga akhir untuk masa depan kami, namun tidak lama kemudia ditahun ini juga aku melanjutkan pendidikan ku dikota yang sama.

Tahun ke Tiga kami berasama,
Tahun ini kami mulai merasakan beberapa masalah dalam hubungan kami, kami berada di kota yang sama, komunikasi adalah hal utama dalam hubungan kami.

Tahun ke Empat kami bersama,
Tahun ini kami kembali menjalani LDR.
Karena pendidikan Eka sudah selesai dia kembali ke Balai, & dia juga keterima bekerja di sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit dan aku melanjutkan kuliah ku karena tahun ini adalah tahun terkahir masa kuliah ku.

Tahun ke Lima kami bersama,
Akhir 2020 aku menyelesaikan kuliah ku & di Febuari tahun 2021 ini aku juga bekerja di tempat yang sama dengan Eka, kami bekerja di tempat yang sama membuat kami berkomitmen & hubungan kami tumbuh lebih kuat, di tahun ini kedua orang tua kami mulai mempertanyakan arah hubungan kami karena kami sudah bersama selama 5 tahun tapi belum ada ikatan yang lebih serius membuat kedua orang tua kami khawatir. Namun di tahun ini kami belum menyanggupi untuk ke arah lebih serius mengingat umur kami yang masih muda dan kami merasa sama-sama belum siap secara lahir & batin.

Tahun ke Enam kami bersama.
Di tahun ini kami di hadapi berbagai masalah dalam hubungan kami ataupun keluarga kami, percekcokan serta ego kami, namun tak sedikitpun berniat untuk berpisah karena tujuan kami bukanlah berakhir yang sia-sia tapi hidup untuk bersama, beribu hingga berjuta kali kami saling memaafkan & terus memperbaiki hubungan kami.
Dalam sisi lain di tahun ini kami mulai menabung & membeli beberapa persiapan bila suatu saat kami siap ke jenjang yang lebih serius.

Tahun ke Tujuh kami bersama.
Di tahun ini untuk pertama kalinya kedua orang tua kami bertemu secara langsung, mereka terus membahas & menginginkan kami membawa hubungan kami ke jenjang yang lebih serius, sampai akhirnya di putuskan kami akan merencanakan pertunangan di bulan Oktober 2023.
Namun hal lain terjadi di saat itu mama Eka jatuh sakit hingga di opname & dirawat di Rumah Sakit.
Kamipun menunda rencana pertunangan kami sampai mama Eka sembuh.

Tahun ke Delapan kami bersama.
Di tahun ini kami di uji dengan ujian yang amat sangat berat terutama Eka,
Hubungan kami di uji, mental kami dihajar habis-habisan akan tetapi semua itu tidak membuat hubungan kami menjadi goyah.
Kondisi mama Eka naik turun kadang membaik kadang juga memburuk Eka bolak balik Balai-Pontianak untuk menjaga mamanya kami saling mendukung & menguatkan satu sama lain.
Hingga di bulan Juli kondisi mama Eka sudah mulai membaik & kamipun melanjutkan rencana kami untuk bertunangan tepatnya di tanggal 07 Juli 2024 & dan dalam nama Tuhan Yesus semuanya berjalan dengan lancar.

Tahun ke Sembilan kami bersama.
Tahun ini Tuhan memberi kami cobaan yang sangat berat, pada akhir 2024 kondisi mama ku kian meburuk hingga tanggal 09 Januari 2025 mama berpulang ke Yang Maha Kuasa, aku sangat hancur-hancurnya karena harus kehilangan orang yang begitu kami sayang.
Yandi adalah satu-satunya yang berada disisi ku dari awal hingga akhir.
Setelah kepergian mama, kami memberanikan diri untuk menjalan pesan & amanah mama yang sangat menginginkan kami untuk menikah di tahun, bulan & tanggal yang sudah dia tentukan sebelum kepergiannya.
Sembilan tahun bersama tidak pernah ada kata putus nyambung, tidak ada kata-kata kasar atau toxic, suka duka kami jalani bersama, dan berjalan saling memaafkan.
Kami bukanlah manusia yang sempurna kami tidak pernah luput dari kesalahan namun cinta kasihlah & MAAF lah yang mampu membuat kami tetap bersama berjuang sampai saat ini.
Dan perjalan kami untuk membangun rumah tangga bukan lagi kekasih melainkan sebagai suami istri baru akan dimulai.